Tantangan dan Peluang dalam Meningkatkan Literasi Sekolah


    Tantangan dan Peluang dalam Meningkatkan Literasi Sekolah



    Tantangan dan Peluang dalam Meningkatkan Literasi Sekolah


    Literasi tidak hanya mencakup keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga pemahaman yang mendalam terhadap berbagai jenis teks dan konteks. Meningkatkan literasi sekolah mempunyai suatu tantangan dan peluang yang signifikan dalam pengembangan pendidikan. Peningkatan dan budaya literasi di sekolah harus diupayakan oleh para pemangku pendidikan. Siswa, orang tua, guru, sekolah, masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat merupakan komponen yang turut serta dalam menentukan keberhasilan literasi pendidikan.

    Namun, dalam upaya peningkatan literasi, sekolah menghadapi beberapa tantangan. Beberapa tantangan tersebut antara lain: 1) keterbatasan sumber daya, 2) tingkat motivasi siswa, dan 3) teknologi dan literasi digital. Berikut ini penjelasan selengkapnya.

    1. Keterbatasan Sumber Daya
    Banyak sekolah, terutama di daerah pedesaan atau berpenghasilan rendah, mungkin memiliki keterbatasan fasilitas dan bahan bacaan yang memadai. Kemudian, dalam beberapa kasus banyak sekali sekolah yang memiliki pendidik atau tenaga kependidikan yang di luar bidang profesinya. Hal ini tentunya menimbulkan guru yang tidak kompeten atau terlatih dalam mengajar literasi yang dipicu oleh kurangnya dukungan pelatihan atau organisasi keprofesian yang memadai.

    2. Tingkat Motivasi Siswa
    Sebagai subjek sekaligus objek utama literasi pendidik, peserta didik memiliki minat yang rendah dalam literasi. Hal ini dapat ditinjau dari rendahnya minat untuk membaca dan menulis sehingga mampu menghambat pengembangan literasi mereka. Sementara itu, minimnya minat literasi ini juga dipengaruhi oleh dukungan lingkungan sekitar, seperti orang tua, teman, dan masyarakat. Kurangnya dukungan dari orang tua atau lingkungan sekitar menjadikan perkembangan literasi peserta didik yang lambat.

    3. Teknologi dan Literasi Digital
    Teknologi dan literasi digital menjadi tantangan yang kompleks di era ini. Hal ini dikarenakan ada tuntutan pencapaian yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu pemanfaatan teknologi untuk memfasilitasi pencapaian tujuan belajar. Beberapa siswa tidak memiliki piranti teknologi, misalnya smartphone atau laptop dan juga sekolah mungkin mengalami kesulitan dalam menyediakan akses teknologi dan literasi digital karena keterbatasan anggaran. Selanjutnya, beberapa guru mungkin tidak sepenuhnya memahami cara mengintegrasikan literasi digital ke dalam kurikulum sehingga budaya literasi tidak dapat terinternalisasi dalam diri peserta didik.

    Selain tantangan, literasi sekolah juga memiliki beberapa peluang. Peluang-peluang tersebut secara tidak langung mampu merealisasikan visi misi pendidikan nasional Indonesia dan membentuk generasi emas Indonesia 2045. Peluang-peluang tersebut meliputi beberapa aspek antara lain:

    1. Pengembangan Program Literasi Terpadu
    Program literasi terpadu ini dapat termanifestasi apabila satuan pendidikan menyusun kurikulum yang terintegrasi dengan literasi di semua mata pelajaran untuk meningkatkan kompetensi siswa.

    2. Pelatihan Guru
    Peningkatan keterampilan guru dilaksanakan dengan cara menyelenggarakan pelatihan yang terus-menerus dan berkelanjutakan kepada pendidik atau tenaga kependidikan untuk meningkatkan keterampilan pengajaran literasi mereka. Sementara itu, untuk meningkatkan keterampilan guru perlu diadakan kegiatan kolaborasi dan mentoring antar guru baik di dalam ataupun di luar satuan pendidikan dengan berbagi praktik terbaik dalam mengajar literasi.

    3. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat
    Keterlibatan orang tua dan masyarakat ini sangat penting karena keluarga sebagai tempat sosialisasi pertama dan utama. Sementara itu, masyarakat menjadi lingkungan dimana peserta didik nantinya akan berpastisipasi aktif sesuai dengan peran dan status sosial peserta didik di masa mendatang. Keterlibatan orang tua dan masyarakat ini dapat dilakukan dengan: a) Program Membaca Bersama: Menggandeng orang tua dan masyarakat dalam program membaca bersama atau mendirikan perpustakaan keliling, atau b) Workshop untuk Orang Tua: Menyelenggarakan workshop untuk orang tua mengenai cara mendukung literasi anak di rumah.

    4. Literasi Digital
    Literasi Digital ini mencangkup dua aspek utama yaitu: a) Integrasi Teknologi: Mengintegrasikan teknologi dan literasi digital ke dalam kurikulum untuk mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan masa depan, dan b) Akses Universal: Meningkatkan akses universal terhadap perangkat teknologi dan internet di sekolah.

    5. Monitoring dan Evaluasi
    Literasi sekolah tidak hanya mendorong peserta didik untuk ikut serta dalam kegiatan literasi sebanyak-banyaknya, tetapi juga hasil pencapaian dan pembiasaan peserta didik perlu dimonitoring dan dievaluasi secara berkala. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dapat dilaksanakan melalui: a) Sistem Pemantauan: Membangun sistem pemantauan dan evaluasi untuk terus memonitor kemajuan literasi di sekolah, b) Penilaian Holistik: Menggunakan penilaian holistik yang mencakup berbagai aspek literasi, seperti keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan, atau c) Target Output Literasi Siswa: peserta didik membuat suatu karya tulis, baik essay, karya tulis ilmiah, laporan observasi, laporan kegiatan, dokumentasi lisan atau tertulis, dan sebagainya di akhir semester atau tahun pelajaran.

    Setiap sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan literasi siswa secara efektif jika mampu mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimilikinya. Peningkatan literasi tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa secara pribadi, tetapi juga bagi kemajuan pendidikan nasional Indonesia; yang selanjutnya mampu membawa perubahan pada aspek sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat di era globalisasi dan modernisasi ini. Tingkat literasi siswa yang tinggi mampu menjadi ujung tombak dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

    Post a Comment

    "Terima kasih Anda telah mengunjungi blog kami. Kami berharap Anda dapat memberikan saran, kritik, ataupun dukungan yang positif dan membagun agar kami dapat melakukan perbaikan pada artikel blog kami."

    Lebih baru Lebih lama