Berapresiasi Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater Bab 1 Seni Budaya Kelas XI Semester 1 SMA/MA/MAK Kurikulum 2013

     
    SENI BUDAYA 
    KELAS XI SMA/MA/MAK 
    KURIKULUM 2013 SEMESTER 1

    Berapresiasi Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater
    Gambar 1. Berapresiasi Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, & Seni Teater
     
    Hi, sobat!
    Pada kesempatan kali ini, kami sajikan Materi Seni Budaya Kelas XI SMA/MA/MAK Kurikulum 2013 Semester 1 Bab 1 Berapresiasi Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater. Yuk simak penjelasannya berikut ini!

    Bab 1 Berapresiasi Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater

    Apresiasi merupakan kata turunan dari bahasa Inggris yaitu appreciation yang berarti penghargaan, pengetahuan, pengartian, kesadaran, dan kritik. Apresiasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai:

    • Kesadaran terhadap nilai seni dan budaya;
    • Penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu;
    • Kenaikan nilai barang karena harga pasarnya naik atau permintaan akan barang itu bertambah

    Dengan demikian, apresiasi seni rupa dapat diartikan sebagai aktivitas mengindra (melibatkan pancaindera, seperti penglihatan, perabaan, dan pendengaran) karya seni rupa, merasakan, menikmati, menghayati dan menghargai nilai-nilai keindahan dalam karya seni serta menghormati keberagaman konsep dan variasi konvensi artistik eksistensi dunia seni rupa.

    Brent G. Wilson, dalam bukunya Evaluation of Learning in Art Education, menyebutkan bahwa apresiasi seni memiliki tiga domain antara lain:

    • perasaan (feeling) terkait keindahan,
    • penilaian (valuing) terkait dengan nilai seni,
    • empati (emphatizing) terkait dengan
    • sikap hormat kepada dunia seni rupa, termasuk kepada profesi seniman atau pencipta seni.

    A. Pengembangan Sikap Apresiatif Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater

    Semua manusia terlahir dengan anugerah Tuhan yaitu sense of beauty atau rasa keindahan. Namun, rasa keindahan setiap manusia tidak sama. Rasa keindahan tersebut diterapkan kehidupan sehari-hari sehingga berperan dalam mengarahkan perilaku manusia untuk memilih apa yang dianggap dapat menampilkan citra harmonis, seperti cara berpenampilan, cara berpakaian, dan sebagainya. hal inilah kemudian menimbulkan terciptanya fenomena keindahan.

    Selain itu, rasa keindahan manusia juga memandu mereka dalam melengkapi kebutuhan hidupnya. Hal ini dapat kita lihat dari penataan desain arsitektur rumah tinggal, pemilih perabotan rumah tangga, hingga pembelian berbagai macam barang yang bernilai keindahan. Kemudian, rasa keindahan itu juga muncul dari  terciptanya benda-benda kesenian, seperti kain tenun, keris, batik, ornamen, busana, keramik, perhiasan, alat musik, dan sebagainya.

    Rasa keindahan manusia ini akan menciptakan kepekaan keindahan. Kepekaan keindahaan itu diperoleh dari adanya proses penginderaan sehingga kita memperoleh pengalaman estetis. Dari proses pengalaman estetis ini dengan penuh penghayatan yang intens, akan tercipta pengamalan rasa keindahan (proses berkreasi seni) dalam kehidupan sehari-hari.

    Sementara itu, tingkat kepekaan perasaan keindahan manusia akan berkembang lewat melalui:

    • kegiatan menerima (sikap terbuka) kepada semua manifestasi seni rupa,
    • mengapresiasi aspek keindahan dan maknanya (seni lukis, seni patung, seni grafis, desain, dan kriya),
    • menghargai aspek keindahan dan kegunaannya (desain produk atau industri, desain interior, desain komunikasi visual, desain tekstil, dan berbagai karya kriya (kriya keramik, tekstil, kulit, kayu, logam dan lain-lain).

    Kepekaan perasaan keindahaan didukung oleh kemampuan mengamati karya seni rupa murni dan seni rupa terapan. Kemampuan mengamati seni (art observation) merupakan kemampuan mengklasifikasi, mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan dan mengevaluasi serta menyimpulkan makna karya seni. Aktivitas ini dapat dilatih sebagai kemampuan apresiatif secara lisan maupun tulisan.

    Selain itu, kemampuan berapresiasi juga didukung oleh beberapa aktivitas, seperti membaca teori seni, termasuk sejarah seni dan reputasi seniman, dan berdialog dengan tokoh seniman serta budayawan. Selanjutnya para siswa dapat menyertakan argumentasi yang logis dalam menyimpulkan makna seni.

    Pengalaman pengindraan karya seni secara psikologis berurutan dari:

    • sensasi (reaksi panca indra kita mengamati seni),
    • emosi (rasa keindahan),
    • impresi (kesan pencerapan),
    • interpretasi (penafsiran makna seni),
    • apresiasi (menerima dan menghargai makna seni, dan
    • evaluasi (menyimpulkan nilai seni).

    Ketika seseorang mengindra karya seni, biasanya sensasi tersebut diikuti dengan aktivitas:

    • Berasosiasi (menghubungkan antara gagasan, ingatan, atau kegiatan pancaindra),
    • Komparasi (membandingkan antara gagasan, unsur, dan media beberapa seni),
    • Analogi (menilai persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan),
    • Diferensiasi (membedakan antara gagasan, unsur, dan media beberapa seni), dan
    • Sintesis (menyimpulkan hasil akhir penilaian karya seni).

    Pengamat seni akan menilai baik tidaknya sebuah karya seni jika karya tersebut mampu memberikan kepuasan spiritual dan intelektual.


    B. Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan 

        Apresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan sensitivitas (kepekaan) kemampuan mengapresiasi keindahan serta harmoni seni. Kemampuan mengapresiasi ini mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual (menikmati dan mensyukuri hidup), maupun dalam kehidupan kemasyarakatan (menciptakan kebersamaan yang harmonis).
        Selain itu, salah satu upaya mengembangkan perasaan simpati adalah dengan pengenalan tokoh-tokoh seni budaya, reputasinya, dan kontribusi mereka bagi masyarakat dan bangsa, atau bagi kemanusiaan pada umumnya. Jika upaya pengembangan perasaan simpati karya seni ini dilakukan berulang-ulang akan menjadi perasaan empati. Akhirnya, apresiasi seni akan muncul dari rasa kekaguman atas:
    • prestasi dan jasa-jasa para seniman atau budayawan, 
    • kualitas karya seni yang dihasilkan, 
    • pengakuan serta penghargaan yang diperolehnya, baik dalam tingkat lokal, nasional, dan internasional.

    C. Mengamalkan Perilaku Manusia Berbudaya dalam Kehidupan Bermasyarakat 

        Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta, buddayah bentuk jamak dari kata budhi yang berarti “akal dan nalar”. Oleh karena itu, kata kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang berhubungan dengan budi, akal, dan nalar. Koentjaraningrat menjelaskan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.
    Kebudayaan memiliki tiga wujud antara lain:
    1. kebudayaan sebagai konsep, 
    2. kebudayaan sebagai aktivitas, dan 
    3. kebudayaan sebagai artefak. 
        Seluruh aktivitas interaksi manusia dengan Tuhan, interaksi dengan masyarakat, dan interaksi dengan alam, semuanya dapat diklasifikasikan sebagai kebudayaan. Selain itu, kata budaya juga sering dipadankan dengan “adab”, yaitu menunjukkan unsur-unsur budi luhur dan indah. Contohnya, kesenian, sopan santun, dan ilmu pengetahuan, adalah peradaban atau kebudayaan. 
        Namun menurut Van Peursen, filsafat kebudayaan modern di masa klini akan meninjau kebudayaan terutama dari sudut policy tertentu, sebagai satu strategi atau master plan bagi hari depan. Kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap kelompok orang. 
    Dengan mengenal, memahami, dan menghargai budayanya sendiri, manusia dapat:
    • mengembangkan potensi perilaku yang baik,
    • bergaul dengan masyarakat seni dan lingkungan sosial sebagai insan yang berbudaya, 
    • mengembangkan sikap ramah, dan rendah hati,
    • berinteraksi secara efektif dengan para seniman dan budayawan, lingkungan sosial, serta menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa yang berbudaya dalam pergaulan dunia

    D. Interaksi dan Komunikasi Efektif dengan Lingkungan Seni Budaya 

        Sikap demokratis, etis, toleransi, dan sikap positif lainnya diharapkan dapat terbentuk dengan adanya pengalaman belajar apresiasi seni. Berikut ini beberapa manfaat dari pengalaman belajar apresiasi seni bagi peserta didik yaitu:
    • Tumbuhnya sikap demokratis yang mengacu kepada prinsip diferensiasi dan tidak diskriminatif. 
    • Adanya penerapan prinsip kesetaraan gender sesama teman dan pergaulan dengan masyarakat seni dan lingkungan pergaulan sosial pada umumnya. 
    • Tumbuhnya sikap toleran dengan menerima perbedaan pendapat dalam aktivitas mengapresiasi seni. Sebab dia tahu pada dasarnya seni dapat dipersepsikan secara berbeda. 
    • Tumbuhnya sikap beretika dalam kegiatan diskusi yang hangat, tidak mengucapkan kata-kata atau menunjukkan perilaku yang bernada melecehkan, menertawakan, merendahkan, menghina, atau kata lain yang setara dengan itu.
    • Peserta didik dapat berinteraksi dengan santun dan efektif dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas, termasuk lingkungan seni budaya. 
    • Peserta didik dapat mengamalkan perilaku positif dan optimistik dalam berinteraksi dengan masyarakat seni rupa, seni pertunjukan, dan masyarakat dalam konteks lokal, nasional, dan internasional. 
    Dengan demikian, pengalaman belajar apresiasi seni dapat menimbulkan sikap berbudaya. Kemampuan apresiasi seni diperoleh dari kehidupan berbudaya dalam proses pembelajaran di sekolah, dan dari interaksi siswa dengan dunia seni (kunjungan pameran, museum, galeri, sanggar, atau pergaulan seni langsung). 


    DOWNLOAD MATERI SENI BUDAYA KELAS XI SEMESTER 1 BAB 1 BERAPRESIASI SENI RUPA, SENI MUSIK, SENI TARI, SENI TEATER DISINI!

    Sumber:

    Sem Cornelyoes Bangun, Siswandi, Tati Narawati, dan Jose Rizal Manua. (2017). Seni Budaya untuk SMA/MA/MAK Kelas X Semester 1 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

    Demikian tadi materi Seni Budaya Kelas XI SMA/MA/MAK Kurikulum 2013 Semester 1 Bab 1 Berapresiasi Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater. Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan sumber atau rujukan berlajar. Terima kasih. 


    Post a Comment

    "Terima kasih Anda telah mengunjungi blog kami. Kami berharap Anda dapat memberikan saran, kritik, ataupun dukungan yang positif dan membagun agar kami dapat melakukan perbaikan pada artikel blog kami."

    Lebih baru Lebih lama